Popular Posts

Thursday, November 27, 2008

Karena Aku Sayang Kamu

Pernahkah kamu bertanya kenapa?
Aku suka sekali berada didalam pelukanmu menjelang saat tidur tiba
Aku senang sekali menciumi wajahmu ketika kamu tertidur
Aku menikmati sekali kecupan selamat tidurmu di keningku

Atau bertanya mengapa?
Aku kesepian setiap kali kamu pergi keluar kota
Aku tidak menyukai saat-saat kamu harus bekerja di akhir minggu
Aku sebal saat kamu tidak bisa pulang bersamaku karena harus lembur
Aku sedih jika harus mengepak kopermu
Aku menantikan saat-saat kepulanganmu

Atau bertanya bagaimana?
Aku bisa tahu obat terbaik ketika kamu sakit
Aku bisa menduga apa isi pikiranmu
Aku mampu meramu makanan favoritmu tepat ketika kamu menginginkannya
Aku mampu memilihkan segala hal yang kamu butuhkan

Jawabnya hanya satu : karena aku sayang kamu

CINTA KEDUA

Kata orang, mencari cinta kedua tidaklah sesulit cinta pertama. Dia akan datang begitu saja tanpa diduga, tanpa dicari, bahkan terkadang tanpa diharapkan.

Pengalaman gw ga begitu. Mencari cinta kedua gw sama sulitnya dengan pencarian cinta pertama. Bahkan ketika sudah bertemu dengan cinta pertama pun gw masih harus memutuskan apakah akan menjadikannya bagian dari hidup gw atau ga; begitu juga dengan cinta kedua gw. Meski sudah punya beberapa pilihan, namun tetap saja masih ada beberapa pertimbangan yang harus gw pikirkan sebelum memilih yang terbaik buat gw.

Sulit memang memilihnya. Karena pilihan gw saat ini haruslah menjadi pilihan yang terakhir. Sebab setelahnya gw enggan mencari cinta yang lain. Ia haruslah menarik sehingga mengundang decak kagum. Ia harus gampang ditemui agar gw tidak kelelahan mencapainya. Ia harus memiliki ruang yang lapang di hatinya agar gw tidak sesak napas saat bersamanya. Dan yang terpenting ia harus bisa membuat gw nyaman.

Buat gw, mencari cinta kedua sama saja dengan menemukan cinta pertama. Sama sulitnya. Sama perjuangannya. Sama kekecewaannya. Dan nantinya akan sama kebahagiaannya. Maka, gw akan bersabar mencarinya. Meski waktu yang akan terlalui mungkin tidak akan pendek. Walau tenaga mungkin akan terkuras. Namun it’s all worthed asalkan gw bisa menemukan cinta kedua yang sama sempurnanya dengan cinta pertama gw.... Agar hidup gw bersama cinta pertama gw dan buah cinta kami kelak aman dan terlindungi di bawah lindungan sang cinta kedua..............

Tuesday, November 25, 2008

Another Color in mY Life

Selamat pagi.....Pagi ini lumayan panas yah, kyanya di luar sana cukup terik. Jadi ngebuat males kemana-mana, hehehe. Tapi ga apa, karena planning gw hari ini adalah menghabiskan waktu seharian di kantor, (lagi-lagi) membuat konsep untuk project baru. Hmmmm, any idea(s)?

Pagi ini gw minum black coffee...Perlu suntikan kafein niy untuk mempercepat kerja otak... So little time so many things to do...anyway, how's ur morning guys? Hope it's shine yah...

Semalam sebelum tidur gw iseng online YM ama seorang temen yang jauh merantau di negeri orang. Temen yang udah 5 tahun ini ga pernah bertemu muka lagi dengan gw. Perjumpaan kita hanya terjadi lewat dunia maya sebangsa FS, Fesbuk, dan YM. Itu pun belakangan ini udah jarang banget. Bukannya dia ga pernah pulang ke Indonesia. Atau gw yang ga mau nemuin dia. Tapi emang ga pernah barengan aja klo pas kita pulang kampung ke Pekanbaru sana. Ya maklumlah, musimnya kan beda-beda, hehehehe....

Ga ada yang berubah dari dia, menurutnya. Yaa, klo dilihat2 dari foto2nya siiy emang ga ada yang berubah. Wajahnya tetap sendu dan menenangkan seperti biasanya. Rambutnya tetap dibiarkan kelimis seperti yang udah-udah. Cara berpakaiannya pun masih seperti sedia kala. yang berubah hanya raut yang bertambah dewasa, porsi tubuh yang semakin gemuk, dan (mungkin) tabungannya yang semakin menggendut, hahahahahaha....

Tapi bukan itu yang bikin gw kaget. Yang ngebuat gw ngerasa aneh adalah kalimat pertamanya ketika "manggil" gw.... "Emang loe udah married, Rin?" "Huh????" Bingung donk gw...Ini anak kemana ajaaa. Perasaan gw udh ngabar2in deh ke dia dan temen2 gw lainnya yang terdaftar di phonebook HP gw...Belakangan juga gw udh mosting foto2 pernikahan gw di FS dan Fesbuk. Kok dia malah nanya balik. Sekarang pula...
"Ya udah lah...emang loe ga tahu? Kan gw udh ngabarin via SMS"
"Gw ga terima buk...emang kapan loe marriednya siy?"
"Emang ga ngeliat FS gw? Gw udh married dari April kaleee...."
"Gw udh ga update lama tuh situs. So busy around here rin. Maklum lah kuli. Dah lama juga ya. Gw telat banget dong"
"Yeeeee, emang telat banget!!!! Hehehehehe. Eh, emang nyokap ga ngasih tahu? Kan diundang juga nyokap loe?"
"Enggak....Lupa kali. Atau kasihan ama gw"
"Kasihan kenapa? karena keduluan gw married? Hehehehehehe"
"Karena loe married ama orang lain.........."
""Huh???? Maksudnya?"
"I have a crush on you, Rin. I just didn't realize it I think."
.........................
"You're kidding rite? Hehehehe"
"I'm not babe... Gw beneran suka ma loe. Salah gw siy ga pernah bilang, abis gw tahu loe jalan udh lama ama cowok loe itu. Tapi gw ga nyangka loe serius"
........................
"Speechless niy gw....loe ga serius kan Pak?"
"I'm not... I'm really too late yah. If only I was 9 months earlier"
"Ga mungkin juga kaleee Pak, secara gw udh dilamar dari 2007. I engaged to mY husband since January 2007. Besides, I consider you purely as a friend. I have nothing more....Loe ga serius kan? We've been friends ever since we're babies, hehehehe"
"Kenapa siy loe slalu bilang gw ga serius? Gw serius suka ma loe. Honestly, malah gw lagi planning pulang ke Indo buat ngomonginnya ama loe. tadiannya gw justru mo ngajakin loe married"
..........................
.........................
"Rin, loe marah yah?"
"Enggak"
"Kenapa loe ga ngomong apa2?? "
"I have nothing to say Pak. You're my friend and will always be. I love mY husband very much and so does him. gw akan nganggep loe ga pernah ngomong apa2 ke gw, Dit"
"I know...I can see your happiness from ur photos. Gw tahu harusnya gw ga usah bilang ke loe, Rin. Cuma gw pengen lega aja."
"I respect u as my friend, Pak. I hope you do the same"
.......................


Ckckckckckck...gw rasanya kaya kesamber petir. Aneh aja gitu...temen yang selama ini gw anggep temen biasa, tiba2 bicara hal yang berbeda. Temen yang ga pernah gw temuin dalam 5 tahun terakhir pula.

Sungguh ajaib melihat bagaimana kehidupan mempermainkan kita. Gw terfikir....setelah obrolan itu gw dapat tidur dengan nyenyak, nyaman berada dalam pelukan suami gw. Tapi temen gw itu? Gw ga tahu pasti deh. Bisa jadi dia juga bisa tidur lelap. Atau bisa juga ga. tapi gw salut dengan keberaniannya dia. Setelah harapannya pupus (cailaaaaaaah....), dia masih siap mempertaruhkan pertemannya dengan gw dengan mengungkapkan isi hatinya dengan gamblang seperti itu. Mungkin kalau gw adalah orang lain, gw akan marah2 atau kesel sendiri karena temen yang ga supportif dan cenderung egois seperti itu. Namun gw malah merasa basa aja.

Gw ngerasa sah2 aja kita memiliki perasaan terhadap siapapun, meski itu temen sendiri atau istri/suami orang. Itu normal. Yang ga normal adalah memaksakan perasaan itu atau bahkan memiliki hubungan itu. Nah, dalam kondisi gw, karena dia ga memaksakan hatinya ke gw dan gw juga ga punya perasaan apa2 ke dia, ya udah lalui aja...gw akan mengganggapnya hanya sebagai satu warna lain dalam kehidupan gw. Bagaimanapun dia temen gw. Gw ga akan menyalahkan dia karena punya perasaan ke gw. Tapi gw juga berharap dia bisa cepet memulihkan dirinya dan menata hatinya.

For you friend... (I know one day u will read this)..... Live ur life to the fullest. Loe udh jadi orang sukses kok, buktinya loe udh keluar dari cangkang sampe berani merantau ke negara yang jauh gitu bertahun-tahun. You'll find somenone else to love; just like I do found the love of mY life. You're my friend and will always be....

Monday, November 24, 2008

Time to Say Goodbye (Arrived!!!!!!!)

Selamat pagiiiiiiiiiiii!!!!! Pagi ini hujan yah, dingin pula...jadinya agak2 bikin males ngantor, hehehehe. Tapi jangan aah, tetap semangat ya....Meskipun hujan, walaupun ini hari senin, biarpun rasanya masih ngantuk dan masih pengen males2an.....but it's about the time guys, to start another week......so, hirup aja cappuccino hangat, pasti deh pagi ini jadi lebih semangat. Just like me!!!!!!!!!!!!

Well, hari ini jadwal gw padet banget. Gw harus lead monday meeting ama teman2 di kantor regarding hasil meeting Jumat lalu. Mesti bikin konsep baru untuk seremonia salah satu klien lama (tapi ga terlalu favorit gw, hehehe), harus konfirmasi beberapa hal untuk pilot project gw di Januari 2009 (pfiuuuh), harus nyicil menyiapkan laporan2 kerjaan gw setahun ini secara udh mau akhir tahun harus berhadapan dengan big boss untuk mempertanggungjawabkan segala kejahatan (hahahahahaha)..... Tapi, biar begitu gw mo share sedikit hal dulu.

Last week, semua hal udah menjadi jelas buat gw. Semua keraguan gw, segala kekhawatiran gw, dan setiap keragu-raguan gw udah terjawab. Gw ga kaget sedikitpun sebenernya karena udah cukup terbaca situasinya. But still, sedih juga mendengarnya langsung. Meskipun sebelumnya tanpa ada ultimatum itu pun gw udah mengambil keputusan sendiri dan sudah mencapai deadline-nya tapi tiba-tiba dihadapkan pada keadaan yanng sama sekali berbeda dengan bayangan gw, gw ngerasa sedih juga.
Sebenernya berat buat gw buat mengakhiri semuanya. Terlalu banyak memori untuk dilupakan, terlalu besar perjuangan yang harus dihilangkan begitu saja, dan terlalu banyak pelajaran yang telah dibagi. Namun gw harus melakukannya. Gw sudah berhasil meyakinkan diri gw bahwa ini adalah jalan yang terbaik buat gw. Buat hidup gw ke depan. Dan kalau ga gw lakuin sekarang mungkin gw akan menyesal. Namun bukan berarti gw pengen menyelesaikankannya seperti ini. Ketika harusnya hanya gw yang terpisah, sekarang malah semuanya akan berpisah; berjalan di jalan yang berbeda2 menuju tujuan yang juga berbeda. So sad....

Memang hal yang paling ga disukain manusia diantaranya adalah saat-saat perpisahan. When time to say goodbye arrived, kita cenderung untuk bersedih. Mungkin nantinya ketika masa perpisahan itu udah berlalu, kita akan merasa biasa saja seolah-olah hal tersebut tidak pernah terjadi. Bahkan ketika membicarakannya esok hari kita mungkin bisa tertawa dan mengganggapnya tidak berarti lagi. Atau bahkan kita akan mampu melupakan saat-saat yang kita lewati saat perpisahan itu belum terjadi. Namun sebelum mencapai masa itu, jalan yang harus kita lalui adalah saat ketika kita merasa getir dan kecewa karena perpisahan, atau marah, atau bisa juga sedih. Kemudian, ga sedikit juga yang timbul penyesalan di akhir jalan.

Bagaimanapun, sedikit atau banyak, perpisahan selalu menguras waktu, tenaga, pikiran, dan bahkan tidak jarang air mata. Karena itu lah kebanyakan dari kita tidak menyukai moment perpisahan; bahkan meski kita yang menginginkannya. Tapi bagaimanapun ketika keputusan sudah diambil, kita harus berani mempertanggungjawabakan dan menjalaninya dengan penuh keyakinan. There will be a brighter future. Don't look back karena penyesalan akan segera menghampiri. Keep forward karena selalu ada hari esok yang lebih cerah daripada hari ini.

Saatnya buat gw ngucapin selamat tinggal udah hampir sampai. Tapi perpisahan ini bener2 gw yakinin adalah keputusan yang terbaik buat gw (meski berat), dan tidak akan gw sesali di kemudian hari. Perpisahan yang indah untuk dikenang karena yang berpisah hanya raga dan bukannya hati......

Friday, November 21, 2008

Becoming a wife : a dream (?) come true

Good Morniin'.......

Pagi ini gw lagi nikmatin Frapuccino..Hmmmmmmm, nikmaaaatnYa diminum di cuaca yang ga jelas gini, hehehehe.... How's urs? Mudah2an sedamai pagi gw hari ini yaaah...

Pernah membayangkan diri loe menjadi seorang istri? Benar-benar istri seseorang, dimana kebanyakan orang memanggil loe dengan nama suami loe. Benar-benar seorang istri, yang memiliki seorang suami untuk dilayani, dipahami, disenangkan, dirawat, dan disayangi. ?

Gw yakin hampir setiap perempuan pernah membayangkan dirinya menjadi seorang istri. Meskipun belum mengetahui dengan pasti siapa yang akan menjadi sang “suami”, namun kebanyakan perempuan bahkan sudah memiliki nama anak-anak yang akan mereka miliki kelak. Aneh bukan? Hehehehehe.

Dikatakan aneh, ga juga. Mungkin itu naluri dasar perempuan aja kali ya. Entahlah, tapi dari banyak perempuan yang gw temui, hampir sebagian besar mengaku pernah membayangkan kehidupan rumah tangga mereka; mulai dari gambaran pria yang akan jadi suami dan ayah dari anak-anak mereka, resepsi pernikahan mereka, hingga nama yang akan diberikan kepada anak-anak mereka. Bahkan ada diantaranya yang berfikir lebih jauh hingga sekolah yang akan dituju anak-anaknya ketika dewasa. Hmmm, impian emang bisa bermacam-macam ya.

Ketika usia semakin dewasa, impian itu kemudian menjadi tidak sekedar “impian”. Bahkan “bayangan” itu mulai menampakkan wujudnya. Dalam sesosok laki-laki yang ada di sekitarnya; entah itu pacar/kekasih, maupun tunangan mereka. Tapi ada juga yang mewujudkannya tidak bersama para lelaki terdekat mereka, namun membayangkan lelaki yang ada saja, seperti rekan sekerja, sahabat, atau bahkan lelaki yang tak dikenal sekalipun namun terlihat memenuhi syarat untuk menjadi suami pilihan. Itu ada saja kejadiannya. Sekali lagi!!! Aneh bukan? Hehehehe. Tapi itu lah perempuan. Makhluk yang kompleks dan sulit ditebak.

Seriously!!!!!! Bener-bener pernah ga siy, ngebayangin (beneran berfikir dan berharap!!!) bakalan menikah dan menjadi istri dari orang terdekat? (mis. Pacar). Dan kemudian bener-bener kejadian? Nah, klo ini kyanya agak-agak jarang. Karena yang sering terjadi adalah sebaliknya. Ketika tidak membayangkannya, namun kejadian itu hadir dengan sendirinya dan kemudian terjadi atau akan terjadi.

Itulah yang terjadi pada diri gw. Sama sekali gw ga pernah nyangka bahwa kejadian itu bisa terjadi pada gw. Ngebayangin siy pernah. Duluuuuuuuuuuuuu banget. Berfikir2 apakah suatu hari kita akan sampai ke situ juga pernah. Duluuuuuuuuuu. Ngebayangin “lucunya” kehidupan kita nantinya kalau ternyata beneran menikah juga pernah. Duluuuuuuuuuuuuu. Behkan membicarakan kemungkinan hal itu akan terjadi dengannya juga pernah. Sering malah. Tapi benar-benar berfikir bahwa kejadian itu akan benar-benar terjadi dan terwujud dalam hidup gw (dan dengan orang yang gw bayangin) ………GA PERNAH!!! Aneh bukan? Hehehehehehe

Tapi itu lah yang terjadi. Meski kejadiannya seperti “a dream come true” atau ada yang bilang juga “it were meant to be like that”, but still!!!! Sampai hari ini gw masih ga bisa percaya bahwa gw udah jadi seorang istri dari seorang pria yang memang dekat dengan gw selama lebih kurang 7 tahun belakangan ini. Komitmen itu sudah terjadi; baik lisan maupun perbuatan. Dan setiap kali gw menghela nafas dan duduk bersandar, gw masih bertanya-tanya: bener yaa?? Dan tiba-tiba segala rasa datang berhamburan: seneng, haru, cemas, dan takut.

Seneng, a dream come true….Mimpi yanng udh dirajut dari umur belia (meski tanpa tahu siapa groom-nya, hehehe) akhirnya terjadi.

Haru, setelah sekian lama akhirnya perjalanan hubungan itu sampai juga ke tahap yang lebih tinggi dan serius. Bukannya apa, banyak temen2 gw yang udh lama ngejalanin hubungan tapi akhirnya ga sampai ke jenjang pernikahan. Alasannya bisa beragam, mulai dari ga cocok sampe ga direstui orang tua. Bayangkan, berapa banyak waktu yang terbuang? Kalo cuma 3 bulan sih mendingan. Tapi ada yang mencapai 13 tahun. Ckckckckck. Pikirkan berapa banyak perasaan dan pikiran yang udah tercurah sia-sia ? Ckckckckck.

Cemas apakah "dia" adalah pilihan yang tepat dan apakah gw sudah mengambil keputusan yang benar?

Takut!!!!! Kehidupan seperti apa yang menanti didepan sana. Dan apakah akan mampu melewatinya? Atau apakah kalau salah jalan bakalan masih ada jalan berputar? Atau akan langgengkah pernikahan itu? Atau ………………….banyak ketakutan-ketakutan lainnya.

Sekali lagi….dengan satu helaan nafas panjang dan bersandar pada dudukan kursi, gw mencoba menjawab pertanyaan-pertanyaan itu…………

Paling tidak, dia adalah pilihan yang tepat, karena Tuhan YME memilihkannya buat gw melalui jalan-jalan yang di-ridhoi-Nya, meski dengan lika-liku perjalanan yang panjang. Namun selama 7 tahun mengenalnya, Dia yang Kuasa semakin hari semakin menunjukkan yang terbaik dari diri pasangan gw dan semakin memantapkan hati gw.

Paling tidak, keluarga gw menyetujui pilihan gw, karena tidak ada pertentangan bahkan sebaliknya restu yang sekaan tak pernah habisnya; yang dapat dijadikan pertanda baik akan pernikahan yang langgeng karena direstui……….

Paling tidak, sekian tahun bersamanya gw sudah cukup mengenal kepribadiannya; meski tidak utuh luar dalam namun cukup untuk membuat gw memahami karakternya; yang dapat dijadikan kekuatan gw dalam memulai kehidupan baru itu….

Paling tidak, dia sayang ama gw. Dia perduli ama apa yang menjadi prinsip gw, kesukaan atau ketidaksukaan gw. Dia paham apa yang menjadi kebutuhan gw, keinginan gw, pandangan gw. Dia mengerti apa yang sebaiknya dia lakukan atau tidak lakukan dalam menghadapi gw. Dia sepandangan dengan gw mengenai kehidupan sebuah pernikahan dan cara untuk menjalaninya.

Yang pasti, sekarang semua sudah terjadi, dan gw masih menikmatinya setiap hari. Setiap suka dan dukanya. Setiap manis dan pahitnya. Setiap kerikil dan gelombangnya.

Jadi menurut gw, keputusan gw sudah sangat benar. Gimana dengan loe? Pernah ngebayangin loe bakalan jadi seorang istri dan sekarang telah dan akan terus menjalaninya?

Thursday, November 20, 2008

Pilihan dalam Hidup

Good mornin' everyone. How is ur mornin'? Mudah-mudahan seger, bersemangat, dan penuh rencana untuk aktivitas seharian nanti yah. Just like me!!!

Hari ini gw seneng banget bangun pagi badan rasanya lebih seger. Beda banget ama beberapa hari yang lalu. Mungkin karena suasana hati lebih tenang kali yaa. Atau karena semalam gw tidur lumayan lebih cepet? Ga ngerti juga deh. Atau karena gw memilih untuk menikmati hari ini lebih dari hari2 sebelomnya? Hmmm, bisa jadi. Yang pasti siy pilihan gw hari ini Caramel Macchiato yang rasanya nikmaaaaaaaaaaaat banget, hehehehehe.

Memang benar hidup itu penuh pilihan. Dan kita “diwajibkan” untuk memilih. Bahkan untuk hal yang paling kecil sekalipun. Dan setiap pilihan yang kita lakukan akan mengantarkan kita pada hal-hal lain yang juga menuntut kita untuk memilih.

Coba dari hal yang paling mudah. Sebagai manusia kita butuh makan untuk melanjutkan hidup, agar seluruh metabolisme tubuh kita tetap berjalan normal. Dan itu kita lakukan tidak cukup hanya sekali. Melainkan minimal 3 kali dalam sehari, 7 hari dalam seminggu, 30 atau 31 hari dalam sebulan, 12 bulan dalam setahun. Di setiap aktivitas ”makan” yang akan kita lakukan itu ada satu pertanyaan yang harus kita jawab: ”Makan apa kita?”. Lalu datanglah beragam pilihan seperti baso, siomay, roti bakar, pecel ayam, lamb chop steak, es cream, jus alpokat, dan beragam jenis makanan lainnya. Ckckckckck......bayangkan berapa banyak pilihan makanan yang harus kita lakukan dalam satu tahun...Itu barulah contoh termudah dan yang dapat dikategorikan menyenangkan. Yah, siapa siy yang ga suka makan?

Bagaimana ketika kita harus memilih akan kuliah dimana? Pasti mulai bimbang. Sebab, meskipun ada diantara kita yang menganggap kuliah bukan hal penting dan ga terlalu perduli akan kuliahnya selama tidak harus bayar sendiri dan tempatnya keren; tapi masih banyak banget diantara kita yang sangat perduli mengenai perkuliahan yang akan dijalani dan menganggapnya sebagai tonggak masa depan dan karenanya sangat sulit untuk memilih.

Lalu saat kita harus memilih jenis pekerjaan yang akan digeluti atau perusahaan yang akan kita terjuni, itu juga menjadi pilihan yang sulit bagi kebanyakan kita. Belum lagi saat berjuang untuk promosi, ada pilihan ”ambil atau tidak ambil tawaran”. Atau saat harus memilih jenis dan perusahaan asuransi yang akan digunakan bagi kesejahteraan kita? Atau ketika punya uang berlebih, pilihan mana yang akan diambil: beli rumah, mobil, atau menghajikan orang tua? Atau ketika hati bertanya: menikah atau tidak menikah? Atau siapa yang akan diajak menikah? Bahkan ketika kita sudah memutuskan menikah pun akan datang lagi pertanyaan lain yang memaksa kita untuk memilih, seperti dimana kita akan melangsungkan pesta pernikahan, undangan seperti apa yang akan kita desain, siapa pendamping pengantin, katering mana yang paling cocok di lidah kita dan para calon tamu, siapa saja yang akan kita undang, dan lain sebagainya.

See?????? Semakin banyak kita pikirkan, ternyata semakin banyak pula pilihan yang harus kita buat dalam hidup kita. Bahkan jalan mana yang akan kita tempph pun harus kita pilih: belok kiri atau kanan atau terus saja?

See???? (again!!!!!) None of us could ever run away from making choices. Yang tidak bisa kita pilih hanyalah kapan dan bagaimana kita akan meninggalkan dunia ini. Karena itu adalah Kuasa-Nya sang maha Pencipta. Karena itu janganlah” membuat hidup ini sulit dengan memberati pikiran dengan pikiran2 yang ga penting dan membuat aktivitas “memilih” menjadi kegiatan yang menyusahkan. Karena hidup ini singkat dengan terlalu banyak pilihan. Dan nikmatilah setiap pilihan yang ada, hargai setiap pilihan yang telah diambil dan jangan menyesali pilihan yang salah dengan sepenuh hati karena meskipun hidup kita penuh dengan pilihan untuk diambil tapi kita tidak bisa hidup hanya untuk memilih atau menyesali pilihan saja..

(ditulis ketika gw sadar betapa banyaknya pilihan yang telah gw ambil dan betapa banyaknya "kemenangan" yang gw dapet dari pilihan2 yang ga selalu tepat itu)