Popular Posts

Friday, November 21, 2008

Becoming a wife : a dream (?) come true

Good Morniin'.......

Pagi ini gw lagi nikmatin Frapuccino..Hmmmmmmm, nikmaaaatnYa diminum di cuaca yang ga jelas gini, hehehehe.... How's urs? Mudah2an sedamai pagi gw hari ini yaaah...

Pernah membayangkan diri loe menjadi seorang istri? Benar-benar istri seseorang, dimana kebanyakan orang memanggil loe dengan nama suami loe. Benar-benar seorang istri, yang memiliki seorang suami untuk dilayani, dipahami, disenangkan, dirawat, dan disayangi. ?

Gw yakin hampir setiap perempuan pernah membayangkan dirinya menjadi seorang istri. Meskipun belum mengetahui dengan pasti siapa yang akan menjadi sang “suami”, namun kebanyakan perempuan bahkan sudah memiliki nama anak-anak yang akan mereka miliki kelak. Aneh bukan? Hehehehehe.

Dikatakan aneh, ga juga. Mungkin itu naluri dasar perempuan aja kali ya. Entahlah, tapi dari banyak perempuan yang gw temui, hampir sebagian besar mengaku pernah membayangkan kehidupan rumah tangga mereka; mulai dari gambaran pria yang akan jadi suami dan ayah dari anak-anak mereka, resepsi pernikahan mereka, hingga nama yang akan diberikan kepada anak-anak mereka. Bahkan ada diantaranya yang berfikir lebih jauh hingga sekolah yang akan dituju anak-anaknya ketika dewasa. Hmmm, impian emang bisa bermacam-macam ya.

Ketika usia semakin dewasa, impian itu kemudian menjadi tidak sekedar “impian”. Bahkan “bayangan” itu mulai menampakkan wujudnya. Dalam sesosok laki-laki yang ada di sekitarnya; entah itu pacar/kekasih, maupun tunangan mereka. Tapi ada juga yang mewujudkannya tidak bersama para lelaki terdekat mereka, namun membayangkan lelaki yang ada saja, seperti rekan sekerja, sahabat, atau bahkan lelaki yang tak dikenal sekalipun namun terlihat memenuhi syarat untuk menjadi suami pilihan. Itu ada saja kejadiannya. Sekali lagi!!! Aneh bukan? Hehehehe. Tapi itu lah perempuan. Makhluk yang kompleks dan sulit ditebak.

Seriously!!!!!! Bener-bener pernah ga siy, ngebayangin (beneran berfikir dan berharap!!!) bakalan menikah dan menjadi istri dari orang terdekat? (mis. Pacar). Dan kemudian bener-bener kejadian? Nah, klo ini kyanya agak-agak jarang. Karena yang sering terjadi adalah sebaliknya. Ketika tidak membayangkannya, namun kejadian itu hadir dengan sendirinya dan kemudian terjadi atau akan terjadi.

Itulah yang terjadi pada diri gw. Sama sekali gw ga pernah nyangka bahwa kejadian itu bisa terjadi pada gw. Ngebayangin siy pernah. Duluuuuuuuuuuuuu banget. Berfikir2 apakah suatu hari kita akan sampai ke situ juga pernah. Duluuuuuuuuuu. Ngebayangin “lucunya” kehidupan kita nantinya kalau ternyata beneran menikah juga pernah. Duluuuuuuuuuuuuu. Behkan membicarakan kemungkinan hal itu akan terjadi dengannya juga pernah. Sering malah. Tapi benar-benar berfikir bahwa kejadian itu akan benar-benar terjadi dan terwujud dalam hidup gw (dan dengan orang yang gw bayangin) ………GA PERNAH!!! Aneh bukan? Hehehehehehe

Tapi itu lah yang terjadi. Meski kejadiannya seperti “a dream come true” atau ada yang bilang juga “it were meant to be like that”, but still!!!! Sampai hari ini gw masih ga bisa percaya bahwa gw udah jadi seorang istri dari seorang pria yang memang dekat dengan gw selama lebih kurang 7 tahun belakangan ini. Komitmen itu sudah terjadi; baik lisan maupun perbuatan. Dan setiap kali gw menghela nafas dan duduk bersandar, gw masih bertanya-tanya: bener yaa?? Dan tiba-tiba segala rasa datang berhamburan: seneng, haru, cemas, dan takut.

Seneng, a dream come true….Mimpi yanng udh dirajut dari umur belia (meski tanpa tahu siapa groom-nya, hehehe) akhirnya terjadi.

Haru, setelah sekian lama akhirnya perjalanan hubungan itu sampai juga ke tahap yang lebih tinggi dan serius. Bukannya apa, banyak temen2 gw yang udh lama ngejalanin hubungan tapi akhirnya ga sampai ke jenjang pernikahan. Alasannya bisa beragam, mulai dari ga cocok sampe ga direstui orang tua. Bayangkan, berapa banyak waktu yang terbuang? Kalo cuma 3 bulan sih mendingan. Tapi ada yang mencapai 13 tahun. Ckckckckck. Pikirkan berapa banyak perasaan dan pikiran yang udah tercurah sia-sia ? Ckckckckck.

Cemas apakah "dia" adalah pilihan yang tepat dan apakah gw sudah mengambil keputusan yang benar?

Takut!!!!! Kehidupan seperti apa yang menanti didepan sana. Dan apakah akan mampu melewatinya? Atau apakah kalau salah jalan bakalan masih ada jalan berputar? Atau akan langgengkah pernikahan itu? Atau ………………….banyak ketakutan-ketakutan lainnya.

Sekali lagi….dengan satu helaan nafas panjang dan bersandar pada dudukan kursi, gw mencoba menjawab pertanyaan-pertanyaan itu…………

Paling tidak, dia adalah pilihan yang tepat, karena Tuhan YME memilihkannya buat gw melalui jalan-jalan yang di-ridhoi-Nya, meski dengan lika-liku perjalanan yang panjang. Namun selama 7 tahun mengenalnya, Dia yang Kuasa semakin hari semakin menunjukkan yang terbaik dari diri pasangan gw dan semakin memantapkan hati gw.

Paling tidak, keluarga gw menyetujui pilihan gw, karena tidak ada pertentangan bahkan sebaliknya restu yang sekaan tak pernah habisnya; yang dapat dijadikan pertanda baik akan pernikahan yang langgeng karena direstui……….

Paling tidak, sekian tahun bersamanya gw sudah cukup mengenal kepribadiannya; meski tidak utuh luar dalam namun cukup untuk membuat gw memahami karakternya; yang dapat dijadikan kekuatan gw dalam memulai kehidupan baru itu….

Paling tidak, dia sayang ama gw. Dia perduli ama apa yang menjadi prinsip gw, kesukaan atau ketidaksukaan gw. Dia paham apa yang menjadi kebutuhan gw, keinginan gw, pandangan gw. Dia mengerti apa yang sebaiknya dia lakukan atau tidak lakukan dalam menghadapi gw. Dia sepandangan dengan gw mengenai kehidupan sebuah pernikahan dan cara untuk menjalaninya.

Yang pasti, sekarang semua sudah terjadi, dan gw masih menikmatinya setiap hari. Setiap suka dan dukanya. Setiap manis dan pahitnya. Setiap kerikil dan gelombangnya.

Jadi menurut gw, keputusan gw sudah sangat benar. Gimana dengan loe? Pernah ngebayangin loe bakalan jadi seorang istri dan sekarang telah dan akan terus menjalaninya?

1 comment:

LiDya HutagaoL said...

RinRin...
Welcome to blogspot's world ya.
bener rin..nulis itu gak gampang.
klo kata gue: pake hati!*hahaha*

"Becoming a wife: a dream come true"?
buat gue: nemu dulu aja deh a husband wannabe'nya*huahahahah*

nice to meet u here, dear ^_^