Popular Posts

Thursday, November 20, 2008

Pilihan dalam Hidup

Good mornin' everyone. How is ur mornin'? Mudah-mudahan seger, bersemangat, dan penuh rencana untuk aktivitas seharian nanti yah. Just like me!!!

Hari ini gw seneng banget bangun pagi badan rasanya lebih seger. Beda banget ama beberapa hari yang lalu. Mungkin karena suasana hati lebih tenang kali yaa. Atau karena semalam gw tidur lumayan lebih cepet? Ga ngerti juga deh. Atau karena gw memilih untuk menikmati hari ini lebih dari hari2 sebelomnya? Hmmm, bisa jadi. Yang pasti siy pilihan gw hari ini Caramel Macchiato yang rasanya nikmaaaaaaaaaaaat banget, hehehehehe.

Memang benar hidup itu penuh pilihan. Dan kita “diwajibkan” untuk memilih. Bahkan untuk hal yang paling kecil sekalipun. Dan setiap pilihan yang kita lakukan akan mengantarkan kita pada hal-hal lain yang juga menuntut kita untuk memilih.

Coba dari hal yang paling mudah. Sebagai manusia kita butuh makan untuk melanjutkan hidup, agar seluruh metabolisme tubuh kita tetap berjalan normal. Dan itu kita lakukan tidak cukup hanya sekali. Melainkan minimal 3 kali dalam sehari, 7 hari dalam seminggu, 30 atau 31 hari dalam sebulan, 12 bulan dalam setahun. Di setiap aktivitas ”makan” yang akan kita lakukan itu ada satu pertanyaan yang harus kita jawab: ”Makan apa kita?”. Lalu datanglah beragam pilihan seperti baso, siomay, roti bakar, pecel ayam, lamb chop steak, es cream, jus alpokat, dan beragam jenis makanan lainnya. Ckckckckck......bayangkan berapa banyak pilihan makanan yang harus kita lakukan dalam satu tahun...Itu barulah contoh termudah dan yang dapat dikategorikan menyenangkan. Yah, siapa siy yang ga suka makan?

Bagaimana ketika kita harus memilih akan kuliah dimana? Pasti mulai bimbang. Sebab, meskipun ada diantara kita yang menganggap kuliah bukan hal penting dan ga terlalu perduli akan kuliahnya selama tidak harus bayar sendiri dan tempatnya keren; tapi masih banyak banget diantara kita yang sangat perduli mengenai perkuliahan yang akan dijalani dan menganggapnya sebagai tonggak masa depan dan karenanya sangat sulit untuk memilih.

Lalu saat kita harus memilih jenis pekerjaan yang akan digeluti atau perusahaan yang akan kita terjuni, itu juga menjadi pilihan yang sulit bagi kebanyakan kita. Belum lagi saat berjuang untuk promosi, ada pilihan ”ambil atau tidak ambil tawaran”. Atau saat harus memilih jenis dan perusahaan asuransi yang akan digunakan bagi kesejahteraan kita? Atau ketika punya uang berlebih, pilihan mana yang akan diambil: beli rumah, mobil, atau menghajikan orang tua? Atau ketika hati bertanya: menikah atau tidak menikah? Atau siapa yang akan diajak menikah? Bahkan ketika kita sudah memutuskan menikah pun akan datang lagi pertanyaan lain yang memaksa kita untuk memilih, seperti dimana kita akan melangsungkan pesta pernikahan, undangan seperti apa yang akan kita desain, siapa pendamping pengantin, katering mana yang paling cocok di lidah kita dan para calon tamu, siapa saja yang akan kita undang, dan lain sebagainya.

See?????? Semakin banyak kita pikirkan, ternyata semakin banyak pula pilihan yang harus kita buat dalam hidup kita. Bahkan jalan mana yang akan kita tempph pun harus kita pilih: belok kiri atau kanan atau terus saja?

See???? (again!!!!!) None of us could ever run away from making choices. Yang tidak bisa kita pilih hanyalah kapan dan bagaimana kita akan meninggalkan dunia ini. Karena itu adalah Kuasa-Nya sang maha Pencipta. Karena itu janganlah” membuat hidup ini sulit dengan memberati pikiran dengan pikiran2 yang ga penting dan membuat aktivitas “memilih” menjadi kegiatan yang menyusahkan. Karena hidup ini singkat dengan terlalu banyak pilihan. Dan nikmatilah setiap pilihan yang ada, hargai setiap pilihan yang telah diambil dan jangan menyesali pilihan yang salah dengan sepenuh hati karena meskipun hidup kita penuh dengan pilihan untuk diambil tapi kita tidak bisa hidup hanya untuk memilih atau menyesali pilihan saja..

(ditulis ketika gw sadar betapa banyaknya pilihan yang telah gw ambil dan betapa banyaknya "kemenangan" yang gw dapet dari pilihan2 yang ga selalu tepat itu)

1 comment:

caroline said...

Bingung juga waktu mesti milih mau terus temenan sama Ririn atau ntar aja kalo gw butuh baru sok kenal lagi....terpaksa gw pilih tetep temenan sama dia. Hwehehehehe